Selasa, 23 April 2013

Grid Computing

Komputasi Grid merupakan penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Komputasi grid pada dasarnya adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
Latar belakang grid computer adalah :
  1. Perkembangan kecepatan processor
  2. Perkembangan bandwitch
  3. Berkembangnya jalur komunikasi


Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.

Mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid oleh Ian Foster yaitu :

  • Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
  • Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
  • Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar dari Komputasi Grid : 
  • Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal       
  • Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup            sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda.
  • Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada   user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
  • Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.      


Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing      
  • Teknologi  grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaan perusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.     
  • Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak      diragukan lagi.  Teknologi  grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk  melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi

      
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
  • lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
  • sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan
  • karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama
    • Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
    • Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
    • Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
    • Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik

 Kekurangan Grid Computing
 Kekurangan pada grid computing jika diaplikasikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan keengganan untuk berbagi fasilitas agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
  2. SDM yang kurang mampu mengelola computer grid.
  3. Kurangnya pemahaman akan manfaat computer grid.
Oleh karena hambatan itu setidaknya untuk mengatasi hambatan yang harus dilakukan adalah :
  1. Memberikan sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
  2. Kerjasama riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan industri.
  3. Diberikannya mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang menguasai teknologi ini.
  4. Adanya pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.



Sumber :

Cloud Computing


Cloud computing merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet. Awan (cloud) adalah metafora dari internet. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Cloud computing bias dikatakan sebagai layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalam infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”

Perangkat Lunak Cloud Computing
Belakangan ini dikembangkan sebuah bentuk nyata (atau setidaknya sebuah common platform/bentuk umum) dari konsep Cloud Computing agar dapat di-implementasikan secara umum dan lebih luas, seperti contoh berikut :
  • Ubuntu Enterprise Cloud (UEC)
  • Proxmox
  • OpenStack
  • OpenNebula
  • Eucalyptus
  • Engine utama dalam cloud computing sebetulnya adalah aplikasi virtualisasi di sisi server, seperti,
  • KVM
  • QEMU
  • Xen
Kelebihan
  1. Kemudahan akses. Untuk mengerjakan suatu pekerjaan kita tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama.
  2. Fleksibilitas. Dimanapun kita berada atau kemanapun kita bepergian file-file tersebut bisa dibuka dimana saja selama ada koneksi internet karena semua file-file tersimpat diawan.
  3. Penghematan adalah kelebihan lain dari komputasi awan. Dengan adanya komputasi awan, kita juga tidak dihadapkan dengan beban biaya untuk membayar lisensi atas software-software yang kita instal dan kita gunakan, karena semua software sudah bisa digunakan melalui komputasi awan.

Kekurangan
  1. Memerlukan koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan.
  2. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan.
  3. Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah dirugikan karena kualitas server yang buruk