Jumat, 29 Oktober 2010

BAB 4

DIGITAL BIOSKOP: LAYAR VIRTUAL

Bab 4 tentang Digital Bioskop : Layar Virtual membahas tentang perubahan yang menjelaskan kinerja dasar teknologi dan pemetaan berbagai praktik yang mempunyai dampak positif maupun negatif akibat munculnya Digital Bioskop. Bioskop Digital adalah sebuah sistem yang lengkap , meliputi seluruh rantaian produksi film dengan sebuah kamera digital untuk pasca produksi dan penayangan film tersebut ke umum .

George Lucas merupakan sutradara film yang terkenal pada abad ke 19 an, melalui media yang menggunakan strip seluloid untuk menangkap dan merekam gambar-gmabar pada film tersebut . George Lucas juga membentuk dasar untuk film , dan pembuatan film di bioskop. Pada abad ke 20an teknologi digital dan estetika visual memiliki pengaruh besar pada tahap pembuatan film dan juga proses pendistribusian film tersebut .

Digital Produksi dan pasca produksi

Proses Pembuatan film untuk sebuah film produksi menggunakan kamera seluloid yang berukuran diameter 35mm sampai dengan 70mm . Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera digital ini secara signifikan kualitas filmnya sangat rendah dan untuk rekaman filmya juga sudah berbasis komputer.

Pada tahun 1980 an , Sony datang dengan pemasaran konsep ‘sinematologi elektronik’. Konsep ini gagal dikarenakan profesi dan pemasaran yang sama pada tahun 1990 an. Dan digantikan pengenalan perekam HDCAM menggunakan proses dari sinematologi elektronik ke digital sinematografi dengan menggunakan kamera digital .

George Lucas berperan penting dalam pergeseran film . Pada tahun 2001-2002, dia memilih aktor ‘Attack dari Klon’ pada episode Star Wargs yang menggunakan HDW-F900 HDCAM Lensa Camcorder yang dilengkapi Panavision tinggi . Pada tahun 1990an, Sony DCR-VX1000 MiniDV kamera format yang cukup baik untuk pengeluaran yang murah untuk membuat sebuah film karena mereka secara digital dan editing menggunakan perangkat lunak deskop yang relatif murah. Sistem MiniDV menggunakan tingkat kompresi tinggi yang mengurangi kualitas gambar untuk penyimpanan . Jangkauan dinamis MiniDV lebih rendah dari sebuah kemera digital karena sulitnya mengoreksi cuplikan untuk ditampilkan di pasca-produksi. Solusinya yaitu menambahkan video kompleks selama pemrosesan.

Peningkatan penggunaan teknologi digital dalam sebuah produksi mempengaruhi logistik produksi film, dalam membuat film 3D, seperti film Gladiator pada tahun 2000 dan film Kapten dan Dunia Besok pada tahun 2004 dimana para actor tidak langsung dalam membuat unsur-unsur film tersebut .

DIGITAL BIOSKOP ESTETIKA

Gambar-gambar digital berdampak pada adegan-adegan dalam film dan urutan-urutan gambar dalam adegan tersebut. Secara Historis kualitas gambar CGI secara visual berbeda dari gambar dunia nyata dan orang yang telah difoto ke seluloid dengan cara tradisional. Salah satu contoh konsekuensi dari kualitas gambar adalah sejumlah besar pekerjaan CGI berjangka waktu pendek bagi penonton untuk melakukan kebohongan atau kepura-puraan mereka, dengan demikian penonton akan percaya dengan film yang sedang ditonton tersebut .

Mengedit pola dan membolak-balikan antara orang-orang benda dan ruang adalah dalam membangun sebuah layar 3D sehingga penggabungan elemen CGI ke dalam realitas film di dalam dunia nyata tidak terlihat oleh penonton. Karakter sudut pandang digunakan untuk menyakinkan bahwa penonton sering melihat makluk-makhluk yang hanya ada di film tersebut seperti manusia di kehidupan nyata. Tetapi kualitas gambar antara CGI dan gambar nyata mengharuskan 2 karakter pertama menjadi off di layer dan kemudian objek CGI menjadi on dilayar .

PEMBUAT FILM

Pembuatan film secara CGI dan teknologi digital cenderung menjadi produksi dalam skala besar. Independen sektor sekarang begitu besar dan membatasi definisi tersebut yang semakin ketinggalan zaman.

Wes Anderson dan Steve Zissau dalam film The Life Aquatic (2004) pencitraan komputer yang digunakan untuk menambah keanehan atau kejanggalan dalam film tersebut, contohnya saja untuk kualitas film baik untuk film komedi yang unik dalam sebuah cerita . Richard Linklater menambahkan aksi live footage yang sangat cepat , dengan menggunakan Digital Camcorder. Sebelum memanipulasi gambar digital pada komputer , mereka melakukan teknik dimana animator menjiplak film aksi dalam gerakan hidup. Kedua contoh diatas adalah dari pembuatan film independen aktif dalam mencari teknik digital yang baru untuk membaguskan kualitas visual dari film tersebut.

Penggunaan teknologi yang menarik dalam pelayanan memungkinkan bioskop nasional untuk memproduksi film-film khusus dengan cara membatasi struktur dalam pembuatan film tersebut . Kamera yang murah dan berdasarkan editing software komputer memungkinkan film diproduksi dengan pengeluaran 0 angaran. Pendistribusian digital baik dalam format DVD atau digital bioskop memungkinkan distribusi pameran lebih murah dan mudah untuk menjadikan film tersebut menjadi laris.

Pada bulan September 2005 di Afrika Selatan menciptakan 20 bioskop digital untuk menunjukkan produksi film bersama fitur-fitur asing. Di Negaria , produksi film berlabel “Nollywood” berpenghasilan miliaran dolar pertahun. Fitur yang dihasilkan membuat Nigeria berpenghasilan terbesar ketiga dari Hollywood dan Bollywood.

Produksi fitur dalam film digital teknologi tidak hanya dilihat dalam inisiatif pembuatan dan ingin mendapatkan uang yang cepat , tetapi harus melihat dari aspek politik yang serius untuk dapat melewati tersumbatnya budaya asing yang diciptakan oleh produksi film barat yan berbeda dengan kehidupan nyata di Afrika.

Dengan teknologi digital maka ada kemungkinan untuk meningkatkan kreativitas dalam film tersebut . Namun kemudahan akses dan penggunaan peralatan digital untuk memproduksi film yang murah dan cepat mempunyai sisi negatif yaitu pembuatan digital yang murah berpotensi merusak, karena tidak berpengalaman untuk memenuhi dunia pasar dengan produksi murah, dan populer .

DIGITAL DISTRIBUSI dan PAMERAN

Digital distribusi, proyeksi dan pameran tidak hanya untuk keuntungan dari minoritas . Distribusi pada saat ini memakai berbagai format seperti serangkaian DVD, Hard Drive Deliverable atau melalui satelit . Tindakan untuk pengamanannya adalah data pada platform dikirim untuk mencegah pembajakan dan kloning . Saat ini bioskop individu mengatur dalam pemutaran sendiri melalui salah satu metode ini , tapi akhirnya direncanakan jaringan digital yang memungkinkan sebuah server mainframe pusat untuk secara bersama-sama memutarkan film untuk sejumlah bioskop-bioskop.

Bersama-sama dengan kemudahan dan kemurahannya kita mampu untuk mengirim sebuah film ke bioskop-bioskop selanjutnya. Memungkinkan film dapat disaring dan dilihat oleh publik.

KESIMPULAN

Bioskop Digital adalah sebuah sistem yang lengkap , meliputi seluruh rantaian produksi film dengan sebuah kamera digital untuk pasca produksi dan penayangan film tersebut ke umum . George Lucas merupakan sutradara film terkenal pada abad ke 19 an, melalui media menggunakan strip seluloid untuk menangkap dan merekam gambar pemain film tersebut .

Digital bioskop dipengaruhi oleh :

1. Digital Produksi dan pasca produksi

2. Digital Bioskop Eestetika

3. Pembuatan Film

4. Digital Distribusi dan Pameran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar